Selasa, 05 Februari 2019

Keutamaan Ilmu

Keutamaan Ilmu dalam Ajaran Islam


Ilmu merupakan suatu kekayaan yang tak terganti, yang mana dikisahkan bahwasanaya Nabi Sulaiman AS ditawari oleh Allah SWT 3 hal; Ilmu, Tahta, atau Harta. Kemudian Nabi Sulaiman dengan tegasnya memilih ilmu dari ketiga tawaran tersebut.

Lalu pada akhirnya Allah SWT menganeugerahi beliau harta maupun tahta, yang mana kita ketagaui sendiri bahwa Nabi Sulaiman merupakan orang yang sangat kaya raya, dan tak perlu dipertanyakan lagi tahta beliau, beliau memimpin sebuah kerajaan yang sangat besar dan rakyatnya pun bukan hanya dari golongan manusia saja, akan tetapi dari golongan malaikat, juga golongan binatang, bahkan sampai golongan jin pun tunduk dibawah kepemimpinannya.

Dan juga Nabi Sulaiman dianugerahi oleh Allah swt pendamping hidup yang sangat cantik, yang sangat menawan , dan juga sangat elok peringainya yang merupakan seorang Ratu dari Kerajaan Sabar di negeri Yaman yang bernama Ratu Bilqis.

Perlu kita ketahui kawan, bahwasanya apa yang dipilih oleh Nabi Sulaiman pada awalnya adalah Ilmu, apa yang dimintanya adalah Ilmu, dan apa yang dicarinya pun adalah ilmu sehingga beliau mendapatkan semua kenikmatan-kenikmatan tersebut.

Sebagaimana Allah telah memerintahkan didalam Al-Quran:

وَقُلْ رَبِّ زِدْنِي عِلْمًا
Dan katakanlah,‘Wahai Rabb-ku, tambahkanlah kepadaku ilmu.” (QS. Thaaha: 114)
Didalam Kitab Sucinya Quran, Allah SWT memerintahkan untuk meminta ilmu kepadanya, bukan meminta harta maupun tahta, ini menunjukkan bahwasanya ilmu mempunyai kedudukan yang sangat tinggi derajatnya.
Sampai-sampai Rosulullah SAW menegaskan didalam haditsnya:

أُطْلُبُوْا العِلْمَ وَلَوْ بِالصِّيْنِ
"Carilah ilmu walaupun ke negeri cina"



Kenapa Rosullah memerintahkan kita untuk menuntut ilmu sampai jauh-jauh sekali di negeri cina, Rosul memberitahukan bahwa mencari ilmu itu tidak pandang jarak, tidak melihat daerah, dimana pun ada ilmu "TUNTULAH!!!". Sebagaimana pepatah arab berkata "Ilmu tetaplah ilmu walau disampaikan dari mulut anjing".



Telah disebutkan bahwasanya ibadah yang paling mulia ialah "MENUNTUT ILMU", Kenapa? karena disana terkandung banyak sekali fadhilah dan manfaat, akan tetapi sayang seribu sayang para pejuang muda kita banyak yang bermalas-malasan dalam hal menuntut ilmu sehingga terperosoknya dan terkucilnya Islam saat ini, sebagaimana bertolak belakang dengan Islam yang ketika Zaman Bani Abbasiah yakni Islam berhasil mengontrol dunia dan banyaknya cendekiawan islam dan banyak pemikir-pemikir yang berasal dari islam. Disamping itu, para pemuda di negeri paman sam maupun di benua biru yang jauh disana, mereka mempunyai semangat yang menggebu-gebu dalam menuntut ilmu. Oleh karena itu kita harus berjuang dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sampai Islam menjadi pedoman di seluruh penjuru dunia.

Diceritakan oleh Habib Muhammad bin Salim bin Hafidz (Ayahanda Habib Umar bin Hafidz), beliau berujar : "Habib Abdullah bin Umar As-Syatiriy (Mudir Rubath Tarim) semasa belajarnya di Mekkah tidak tidur lebih dari 2 Jam setiap harinya. Dan Beliau belajar kepada para gurunya dalam satu hari satu malam yaitu sebanyak 13 mata pelajaran dan masih menelaahi semua pelajaran itu setiap harinya". Ini merupakan jiwa seorang penuntut ilmu yang sejati, mengorbankan segalanya demi cita-cita yang agung, sebagaimana perumpaan pemancing apabila berkeinginan mendapatkan ikan yang besar maka tidak mungkin memakai cacing, akan tetapi memakai ikan yang lebih kecil. Begitulah, apabila ingin mendapatkan yang besar maka jangan korbankan yang kecil melainkan korbankan yang besar agar mendapatkan yang lebih besar.
Jiwa seorang pejuang ilmu harus sama-sama kita tiru sebagaimana para pendahulu kita yang sampai berhasil menguasai dunia berkat kemanjuan dan keluasan ilmu yang meraka punya.


Ceramah-ceramah tentang keutamaan menuntut ilmu:

Habib Ali bin Hasan Baharun;

Habib Jamal bin Toha Baagil


0 komentar:

Posting Komentar